1. Shalat Sebagai Rukun Islam
Hadits: Nabi (ﷺ) bersabda: "Islam dibangun di atas lima [dasar]: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadan." (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)
Makna: Menetapkan doa sebagai praktik mendasar dalam Islam.
2. Doa sebagai Perbuatan Pertama yang Diadili
Hadits: Nabi (ﷺ) bersabda: "Sesuatu yang pertama kali akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatan manusia di hari kiamat adalah shalat. Allah Ta'ala berfirman kepada para malaikat, meskipun Dia lebih tahu: Lihatlah shalat hamba-Ku, apakah shalatnya sempurna atau tidak. Jika shalatnya sempurna, maka dicatat sebagai shalat yang sempurna. Jika shalatnya cacat, maka Dia berfirman: Lihatlah apakah ada shalat sunat yang dikerjakan oleh hamba-Ku. Jika ada shalat sunat yang menjadi pahalanya, maka Dia berfirman: Gantilah shalat wajib dengan shalat sunat hamba-Ku. Maka semua amal perbuatan akan dinilai seperti itu." (HR. Abu Daud)
Makna: Menyoroti pentingnya doa dalam perbuatan seseorang.
3. Doa sebagai Sarana Pengampunan
Hadits: Nabi (ﷺ) bersabda: "Jika seseorang memiliki sungai di depan pintu rumahnya, lalu ia mandi di sana lima kali sehari, apakah menurutmu ia masih memiliki kotoran?" Para sahabat berkata, "Tidak akan ada kotoran yang tersisa padanya." Nabi (ﷺ) lalu bersabda, "Itu seperti shalat lima waktu, Allah menghapus dosa-dosa dengannya . " (Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim)
Makna: Mengilustrasikan peran doa dalam pemurnian rohani.
4. Mengabaikan Shalat adalah Dosa Serius
Hadits: Nabi (ﷺ) bersabda: "Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah kafir." (Sunan al-Tirmidzi)
Makna: Menekankan betapa seriusnya mengabaikan doa.
5. Doa sebagai Sumber Penghiburan
Hadits: Nabi (ﷺ) biasa bersabda: "Hai Bilal, ajaklah shalat, agar kita semua terhibur dengannya." (Sunan Abu Dawud)
Makna: Menunjukkan doa sebagai sumber pelipur lara dan kedamaian.
6. Pahala Shalat Berjamaah
Hadits: Nabi (ﷺ) bersabda: "Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh kali lipat pahalanya daripada shalat sendiri." (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)
Maknanya: Mendorong peribadatan dan persatuan komunal.
7. Pentingnya Khusyu (Konsentrasi) dalam Shalat
Hadits: Rasulullah (ﷺ) bersabda: "Pencuri yang paling buruk adalah orang yang mencuri dari shalatnya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencuri dari shalatnya?" Beliau menjawab, "Dengan tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya." (HR. Ahmad)
Makna: Menekankan pentingnya kualitas dan konsentrasi dalam berdoa.
8. Doa sebagai Perisai
Hadits: Nabi (ﷺ) bersabda: "Salat adalah perisai." (Sahih Muslim)
Makna: Menggambarkan doa sebagai perlindungan terhadap dosa dan kesulitan.
9. Pertanyaan Pertama di Hari Kiamat
Hadits: Nabi (ﷺ) bersabda: "Perkara pertama yang akan dihisab seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka baik pula amalnya yang lain. Dan jika shalatnya buruk, maka buruk pula amalnya yang lain." (HR. Al-Tabarani)
Makna: Menggarisbawahi pentingnya doa dalam iman seseorang.
10. Shalat pada Waktu yang Ditentukan
Hadits: Nabi (ﷺ) ditanya, "Amal apa yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab, "Shalat pada waktunya." (HR. Al-Bukhari)
Makna: Menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam berdoa.
Kesimpulan
Hadits-hadits ini secara kolektif menekankan peran utama doa dalam kehidupan seorang Muslim. Hadits-hadits tersebut menyoroti doa bukan hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai sarana pemurnian spiritual, sumber penghiburan, perisai terhadap kejahatan, dan kriteria keimanan seseorang. Ajaran Nabi menekankan kuantitas (keteraturan) dan kualitas (konsentrasi) doa, yang mendorong umat Islam untuk menjadikannya landasan kehidupan sehari-hari mereka.